Desa Sukunan :)

Sampailah kami di Desa Sukunan. Namun, di jalan macet jadi agak telat sampai di sana. Sebelumnya,kami makan siang dan solat dulu. Sesampainya di Desa Sukunan, kami disambut oleh Pak Is. Yaitu sosok yang menjadi pionir di Desa Sukunan untuk menjaga lingkungan. Kami diberi pengarahan tentang sampah. Kata Paknya, 3R. Reuse,Reyuse dan Recycle. Mengurangi sampah,memakai lagi yang masih dapat dipakai, dan tentunya diolah. Saatnya jalan jalan di Desa Sukunan. Kami diajarkan cara membuat pupuk kompos. Mudah ternyata. Jadi di Desa ini, pengolahan sampahnya bagus banget. Sisa makanan,daun2nan semua dijadikan kompos. Jadi, di seluruh rumah harus dipisahkan sampahnya. Sampah plastik,kertas,dan logam kaca. Selain itu sisa dapur juga harus diolah buat kompos. Setiap rumah punya tempat untuk mengolah kompos. Setelah sampah di pisah di rumah, sampah itu dbuang ke tong sampah terdekat dari rumahnya. Dan harus dipisahkan juga sesuai tongnya. Stelah itu, ada warga yang mengambil sampah dari tong itu(tetap dipisah). Hingga akhirnya,sampah dimasukkan dalam suatu bangunan untuk penempatan sampah. Bangunan itu punya ruang2 untuk jenis2 sampah. Bila sampah tersebut  sesuai jenisnya telah menumpuk banyak,dijuallah sampah itu. Desa sukunan juga memproduksi pupuk kompos untuk dijual. Hasil dari penjualan sampah akan dimasukkan dalam kas desa. Luar biasa.
Nah,saat kami pergi ke rumahnya Pak Is, waw, sangat ramah lingkungan. Rompi, terus tempat duduk di kursi sama jok motor dari percaan plastik gitu. Bagus. Setelah itu, di rumah Pak Is ada tempat untuk nampung air hujan dan disaring lalu,bisa digunakan untuk cuci tangan. Nah,air sisa cuci tangan itu disaring lagi dan dialirkan untuk air kolam ikan. Pak Is juga punya alat sederhana untuk mengolah urin menjadi pupuk cair. Oh iya, ternyata memakai shower itu lebih hemat daripada menggunakan bak. Showernya bisa buat sendiri kok dari pipa:) Mungkin ini aja yang kuceritain. Tapi sebenernya masih banyak alat alat untuk mengolah limbah dan pelajaran dari desa sukunan. Terima kasih